» Shahih Bukhari Mengenai Puasa Ramadhan

Shahih Bukhari Mengenai Puasa Ramadhan

  1. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda "Puasa adalah perisai diri (dari api neraka)". Maka seseorang yang sedang berpuasa janganlah menggauli istrinya, berkata kotor dan berbuat jahil, jika dia diajak bertengkar atau dicaci  hendaklah dia mengatakan, "Saya sedang berpuasa". Rasulullah Saw mengulanginya dua kali. "Demi Allah yang diriku dalam genggaman-Nya! sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah SWT lebih harum daripada bau misik/kesturi. Allah 'Azza wa Jalla berfirman : "Hambaku meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena aku. Puasa itu bagi-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya, dan setiap kebaikan akan dibalas 10 kali.[Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1894]. 
  2. Pintu Rayyan di Surga Bagi Orang-orang Yang Berpuasa: Diriwayatkan dari Sahl r.a bahwa Nabi Muhammad Saw pernah bersabda : "Di surga ada sebuah pintu bernama Ar-Rayyan yang kelak pada hari kiamat akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa, tanpa ada seorangpun selain mereka yang memasukinya. Dikatakan pada hari itu, "mana orang-orang yang berpuasa?" Maka mereka pun bangkit untuk memasuki pintu itu tanpa seorangpun selain dari mereka yang memasukinya. Ketika mereka sudah masuk semua, pintu itu ditutup dan tidak ada lagi seorangpun yang memasukinya. [Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1896]
  3. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda : "Siapa yang memberikan dua macam harta dijalan Allah akan dipanggil untuk memasuki pintu-pintu surga, Hai hamba Allah! inilah balasan harta yang kau infaqkan untuk kebaikan. Orang yang melaksanakan shalat akan dipanggil dari pintu shalat, orang yang berjihad akan dari pintu jihad, orang yang berpuasa akan dipanggil dari pintu Rayyan dan orang yang bersedekah shalat akan dipanggil dari pintu sedekah". Abu Bakar r.a mengatakan : "Saya pertaruhkan ayah dan ibu saya kepada anda (ungkapan untuk memohon izin bertanya atau berbicara), ya Rasulullah! sungguh tidak ada kesedihan sedikitpun bagi orang yang dipanggil dari semua pintu-pintu tersebut, dan apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu ?" Rasullah Saw menjawab : "Ya, ada, dan aku berharap kaulah salah satunya." [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadis : 1897].
  4. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dia berkata : Rasulullah Saw pernah bersabda : "Apabila bulan Ramadhan tiba, semua pintu surga terbuka." [Hadist ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1898].
  5. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dia berkata : Rasulullah Saw pernah bersabda : "Apabila bulan Ramadhan tiba, semua pintu langit/surga terbuka, semua pintu neraka tertutup dan setan-setan dibelenggu". [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1899].
  6. Apakah Ramadhan atau bulan Ramadhan perlu disebutkan dan orang yang melihat hilal (bulan sabit di awal tanggal) ? Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, dia berkata : Saya pernah mendengar Rasullah Saw bersabda : "Apabila kamu melihat hilal (pada awal malam Ramadhan), maka berpuasalah dan apabila kamu melihat hilal (pada awal malam Syawal), maka hentikan puasa, dan apabila di langit diselimuti awan (sehingga hilal tidak terlihat), maka genapkan Ramadhan (30 hari)". [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1900].
  7. Orang berpuasa yang tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta / jelek: Diriwaytkan dari Abu Hurairah r.a, dia berkata : Rasulullah Saw pernah bersabda : "Siapa yang berpuasa tanpa meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta / jelek, maka Allah tidak membutuhkan puasa". [Hadits ini diriwayatkan oleh AL-Bukhari, nomor hadits : 1903].
  8. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, "Semua amal ibadah anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa, karena puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya". Pada bagian akhir hadis disebutkan : "Orang yang berpuasa mendapat dua kesenangan, dia merasa senang ketika bertemu dengan Tuhannya, dia juga merasa senang dengan pahala puasanya." [Hadis ini diriwayatkan oleh AL-Bukhari, nomor hadist 1904].
  9. Puasa bagi orang-orang yang tidak mampu menikah untuk mengendalikan syahwat Diriwayatkan dari 'Alqamah bahwa Abdullah r.a mengatakan : Suatu ketika kami bersama Nabi Muhammad Saw, kemudian beliau bersabda : "Laki-laki yang sudah mampu menikah hendaklah ia menikah, karena menikah akan membuat pandangan matanya lebih merunduk dan membuat kemaluannya lebih terjaga. Siapa yang belum mampu menikah hendaklah ia berpuasa, karena puasa akan melerai nafsunya." [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1906]
  10. Mengenai hitungan hari puasa bulan Ramadhan: Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, bahwa Rasulullah bersabda : "Satu bulan itu bisa 29 hari, maka janganlah kamu berpuasa Ramadhan sebelum kamu melihat hilal dan apabila langit berawan (sehingga kamu tidak melihat hilal), maka genapkanlah Sya'ban 30 hari." [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1907]
  11. Diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.a, bahwa Nabi Saw pernah bersumpah untuk menjauhi istri-istrinya selama sebulan. Setelah berlalu 29 hari beliau datang pada pagi atau sore hari, lalu ditanyakan kepada beliau : "Anda telah bersumpah menjauhi istri-istri Anda selama satu bulan (mengapa sekarang anda datang ?)". Rasulullah Saw menjawab : "Satu bulan itu kadang-kadang 29 hari." [Hadist ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadist : 1910]
  12. Dua bulan Id tidak berkurang keutamaannya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Saw pernah berkata : "Dua bulan Id, Ramadhan dan Dzul Hijjah tidaklah berkurang keutamaannya (meskipun kadang-kadang 29 hari)." (Hadist ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadist : 1912]
  13. Sabda Nabi Saw :"Kami tidak pandai menulis dan berhitung" Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Nabi Saw bersabda : "Kami adalah umat ummiy. Kami tidak pandai menulis dan berhitung. Satu bulan itu sekian dan sekian". Maksudnya : Kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari. [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1913]
  14. Larangan mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu hari atau dua hari sebelumnya Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Saw pernah bersabda : "Janganlah seseorang dari kamu mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu hari atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi orang yang sudah terbiasa berpuasa sunnat yang kebetulan waktunya pada hari itu, maka ia boleh berpuasa." [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1914]
  15. Firman Allah SWT (yang artinya : "Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." (Al-Quran, Surah Al-Baqarah : 187) Diriwayatkan dari Adiy bin Hatim r.a, dia berkata : Ketika turun ayat (yang artinya :".... hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam", saya mengambil dua utas tali pengikat masing-masing hitam dan putih, kemudian saya meletakkannya di bawah bantal saya. Pada malam hari saya melihat tali tersebut namun tidak tampak jelas pebedaan keduanya. Pada pagi hari saya menemui Rasulullah Saw untuk memberitahukan kepada beliau apa yang telah saya lakukan itu, kemudian beliau bersabda : "Benang hitam maksudnya gelapnya malam dan benang putih maksudnya terangnya siang (yakni fajar)." [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1916]
  16. Perkiraan jeda antara sahur dengan shalat subuh Diriwayatkan dari Anas r.a bahwa Zaid bin Tsabit r.a mengatakan : Kami makan sahur bersama Rasulullah Saw, kemudian beliau berdiri untuk melaksanakan shalat (Subuh). Ditanyakan kepada Zaid : Berapa lama kira-kira antara azan dengan sahur ? Dia menjawab : Kira-kira bacaan 50 ayat Al-Quran. [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits 1921]
  17. Sahur tidak wajib tetapi mengandung berkah Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, dia berkata : Nabi Saw pernah bersabda : "Makan sahurlah, karena makan sahur itu mengandung berkah." [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1923]
  18. Orang yang berpuasa dalam keadaan junub ketika subuh Diriwayatkan dari Aisyah dan Ummu Salamah r.a bahwa ketika fajar tiba, Rasulullah Saw pernah dalam keadaan junub sehabis menggauli istrinya, kemudian beliau mandi dan berpuasa. [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1925]
  19. Memeluk istri bagi orang yang berpuasa Diriwayatkan dari Aisyah r.a, dia berkata : Nabi Saw pernah mencium dan memeluk istrinya ketika beliau sedang berpuasa, dan beliau adalah orang yang paling mampu mengendalikan diri dibanding kalian semua. [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1927]
  20. Makan dan minum karena lupa pada saat berpuasa Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Saw pernah bersabda : "Apabila seseorang lupa (bahwa ia sedang berpuasa) kemudian ia makan dan minum, maka hendaklah ia lanjutkan puasanya, karena demikian itu berarti ia diberi makan dan minum oleh Allah." [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, nomor hadits : 1933]
_________
      Sumber: Shahih Bukhari >> Hadits Tentang Puasa Ramadhan, smartinyourhand.blogspot.com

SEPULUH (10) ENTRI POPULER

Flag Counter

flag counter

Followers